Luwu Timur, 7 Desember 2024 – Dalam upaya untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), RSUD I Lagaligo menyelenggarakan workshop coding INA-CBG’s (Indonesia Case Base Groups) yang berlangsung pada 6-7 Desember 2024 di Aula Besar RSUD I Lagaligo. Workshop ini dihadiri oleh berbagai kalangan internal rumah sakit, termasuk dokter spesialis, dokter umum, kepala ruangan, serta tim pengajuan klaim dan administrasi.
Workshop ini dibuka oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM (P2SDM), Hajar Nur, S.Si, Apt., M.Kes, yang mewakili Direktur RSUD I Lagaligo. Dalam sambutannya, Hajar Nur menekankan pentingnya pemahaman yang seragam terkait sistem coding, mengingat tantangan yang sering dihadapi tim RS dalam mengelola klaim JKN. “Kesalahan dalam melakukan coding dapat berdampak langsung pada kelancaran klaim ke BPJS Kesehatan, yang selanjutnya mempengaruhi kondisi keuangan rumah sakit,” ujarnya.
INA-CBG’s merupakan sistem yang digunakan oleh rumah sakit untuk menetapkan tarif standar sebagai acuan klaim biaya kepada BPJS Kesehatan. Dalam sistem ini, penulisan diagnosis yang tepat dengan menggunakan kode medis yang benar sangat krusial. Kesalahan dalam penulisan kode, seperti “under coding” atau “over coding”, dapat merugikan rumah sakit, baik dari segi keuangan maupun aspek hukum.
Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi penting bagi para tenaga medis dan administrasi rumah sakit untuk memahami kaidah koding yang benar. Pemahaman yang mendalam tentang kode diagnosis menggunakan ICD 10 dan ICD 9 CM juga menjadi hal yang tak terpisahkan bagi para Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP), petugas koding rekam medis, serta tim verifikator klaim BPJS Kesehatan.
Direktur RSUD I Lagaligo, dr. Andi Fajar Wela, M.Kes., Sp. PA, menegaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari komitmen rumah sakit untuk memastikan sistem klaim berjalan lancar, tanpa kesalahan yang dapat merugikan pihak mana pun. “Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat mengurangi potensi kesalahan dalam klaim dan memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama terkait penerapan sistem INA-CBG’s,” kata dr. Fajar.
Dengan adanya workshop ini, RSUD I Lagaligo berharap dapat mengoptimalkan proses klaim JKN, mendukung kelancaran aliran dana, dan memperkuat akuntabilitas dalam penggunaan anggaran kesehatan. Pelatihan ini juga diharapkan dapat menghindari praktik fraud dan memastikan bahwa klaim yang diajukan tepat, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
REd: 3R